Kegiatan
ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dalam rangka
pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, minat, dan bakat mereka. Biasanya
kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini bukan
semata-mata kegiatan santai karena dilakukan di luar jam sekolah. Tidak sama
sekali. Banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan yang satu ini.
Ekstakulikuler
adalah kegiatan yang penting dan bermanfaat jika diikuti dengan tekun. Melalui ekstrakulikuler,
nilai dan kreativitas peserta didik akan lebih tersalurkan. Hal ini dikarenakan
pembelajaran di kelas mengekang kreativitas, sebenarnya. Kegiatan ekstrakulikuler
juga akan menyeimbangkan otak kanan otak kiri. Kegiatan ini juga melatih Emotional Quatient (EQ) dan Spiritual Quatient (SQ). Kedua aspek ini
jarang terasah oleh kegiatan belajar di kelas. Di kelas, bagian yang terasah
hanyalah Intellegence Quatien (IQ),
padahal dalam diri kita terdapat juga EQ dan SQ. Ketiga aspek ini hendaknya
seimbang. Walaupun orang dengan IQ tinggi namun SQ dan EQ nya rendah, bisa
dipastikan seseorang itu akan mengalami kegagalan dalam hidup.
Manfaat
lain dari keberadaan ekstrakulikuler adalah adanya manfaat positif yang bisa
diperoleh oleh siswa maupun sekolah. Bagi siswa atau peserta didik, mereka akan
mendapatkan pengalaman praktis lebih banyak. Sedangkan untuk sekolah, bila
ekstrakulikuler itu berhasil membuahkan prestasi, secara otomatis nama sekolah
akan terangkan juga.
Miris melihat kenyataan adanya sebuah ekstrakulikuler yang sesungguhnya penting untuk siswa malah dihapuskan oleh sekolah karena menurut "pejabat-pejabat" di sekolah tersebut, ekstrakulikuler itu tidak penting. Alasan lain mereka, ekstrakulikuler itu tidak memberikan apa-apa untuk sekolah. Sungguh pemikiran yang sempit. Bagaimana kita bisa tahu sebuah kegiatan menghasilkan atau tidak jika tidak diberikan kesempatan untuk dilakukan. Semua hal perlu proses bukan? Tidak ada sesuatu yang instan, ya kecuali mie instan, kopi instan, atau sosis yang tinggal lep.
Jadi,
tidak seharusnya keberadaan ekstrakulikuler dianaktirikan. Sudah seharusnya
keberadaan ekstrakulikuler tidak hanya dipandang sebagai pelengkap saja. Harus diseriusi
oleh pihak sekolah dan juga orang tua siswa. Asal tetap dalam pengawasan yang
ketat. Jangan sampai terjadi pemanfaatan oleh oknum-oknum tertentu dalam
pelaksanaan ekstrakulikuler di sekolah. Hendaknya sekolah mewadahi minat dan
bakat siswa dalam ekstrakulikuler ini. Mari mulai dikembangkan potensi-potensi
siswanya demi meningkatkan kualitas siswa maupun sekolah itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar