Senin, 13 Mei 2013

Ekstrakulikuler itu Penting Lhoo

Kegiatan ekstrakulikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dalam rangka pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, minat, dan bakat mereka. Biasanya kegiatan ini dilakukan di luar jam sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler ini bukan semata-mata kegiatan santai karena dilakukan di luar jam sekolah. Tidak sama sekali. Banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan yang satu ini.
Ekstakulikuler adalah kegiatan yang penting dan bermanfaat jika diikuti dengan tekun. Melalui ekstrakulikuler, nilai dan kreativitas peserta didik akan lebih tersalurkan. Hal ini dikarenakan pembelajaran di kelas mengekang kreativitas, sebenarnya. Kegiatan ekstrakulikuler juga akan menyeimbangkan otak kanan otak kiri. Kegiatan ini juga melatih Emotional Quatient (EQ) dan Spiritual Quatient (SQ). Kedua aspek ini jarang terasah oleh kegiatan belajar di kelas. Di kelas, bagian yang terasah hanyalah Intellegence Quatien (IQ), padahal dalam diri kita terdapat juga EQ dan SQ. Ketiga aspek ini hendaknya seimbang. Walaupun orang dengan IQ tinggi namun SQ dan EQ nya rendah, bisa dipastikan seseorang itu akan mengalami kegagalan dalam hidup.
Manfaat lain dari keberadaan ekstrakulikuler adalah adanya manfaat positif yang bisa diperoleh oleh siswa maupun sekolah. Bagi siswa atau peserta didik, mereka akan mendapatkan pengalaman praktis lebih banyak. Sedangkan untuk sekolah, bila ekstrakulikuler itu berhasil membuahkan prestasi, secara otomatis nama sekolah akan terangkan juga.
Miris melihat kenyataan adanya sebuah ekstrakulikuler yang sesungguhnya penting untuk siswa malah dihapuskan oleh sekolah karena menurut "pejabat-pejabat" di sekolah tersebut, ekstrakulikuler itu tidak penting. Alasan lain mereka, ekstrakulikuler itu tidak memberikan apa-apa untuk sekolah. Sungguh pemikiran yang sempit. Bagaimana kita bisa tahu sebuah kegiatan menghasilkan atau tidak jika tidak diberikan kesempatan untuk dilakukan. Semua hal perlu proses bukan? Tidak ada sesuatu yang instan, ya kecuali mie instan, kopi instan, atau sosis yang tinggal lep.
Jadi, tidak seharusnya keberadaan ekstrakulikuler dianaktirikan. Sudah seharusnya keberadaan ekstrakulikuler tidak hanya dipandang sebagai pelengkap saja. Harus diseriusi oleh pihak sekolah dan juga orang tua siswa. Asal tetap dalam pengawasan yang ketat. Jangan sampai terjadi pemanfaatan oleh oknum-oknum tertentu dalam pelaksanaan ekstrakulikuler di sekolah. Hendaknya sekolah mewadahi minat dan bakat siswa dalam ekstrakulikuler ini. Mari mulai dikembangkan potensi-potensi siswanya demi meningkatkan kualitas siswa maupun sekolah itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar