Minggu, 27 Januari 2013

Mengelola Majalah Sekolah

Sebagai seseorang yang pernah membimbing teman-teman mengelola majalah, saya banyak belajar dari teman-teman (yang ketika itu masih SMA) yang kreatif. Mereka sangat kreatif menulis, membaca, dan melayout tampilan majalah. Merekapun mampu untuk saling bekerjasama menerbitkan majalah sekolah yang biasanya diterbitkan satu semester sekali selama 6 bulan.

Untuk mengelola majalah sekolah sebenarnya tidaklah terlalu sulit.  Hal yang tersulit saya rasakan adalah menjaga agar tulisan tidak terlihat basi dan terupdate dengan baik. Dewan redaksi harus menjaga mutu tulisan, sebab majalah ini terbit hanya 6 bulan sekali. Oleh karena itu, kami selalu mengadakan kegiatan studi jurnalistik, semacam share sambil belajar di lapangan. Mereka dilatih dan diarahkan untuk mengelola sebuah majalah sekolah.

Kelak jika Anda menjadi seorang guru, hal ini sangatlah penting. Majalah sekolah (atau majalah dinding sekalipun) adalah media yang sangat terhormat untuk menyampaikan inspirasi. Jadi langkah yang harus Anda lakukan adalah latih peserta didik kita (seperti cerita di atas, seperti yang telah saya lakukan terhadap teman-teman saya ketika SMA) untuk bertanggungjawab dan kreatif mengelola majalah sekolahnya sendiri. Ajak mereka untuk menemukan potensi uniknya menyampaikan pesan dalam bentuk tertulis. Kalau mereka sudah terbiasa mengelola majalah sekolah dengan baik, ketika lulus mereka sudah pengalaman dalam mengelola sebuah majalah sekolah.

Jumat, 25 Januari 2013

Saatnya Sekolah Inklusi Diperjuangkan

saat ini pendidikan di Indonesia masih melihat peserta didik dengan satu kaca mata, bahwa semua anak adalah sama. dalam beberapa sudut pandang, hal ini sangatlah mendiskriminasi. walau pandangan itu ditujukan awalnya untuk menghilangkan diskriminasi. demi merobohkan tembok pembatas antar siswa dalam kehidupan sosialnya. well, ga selalu bagus.

diskriminasi malah muncul ketika siswa dipandang sama. hal ini kentara di ruang-ruang belajar. akibatnya, pemberian materi pendidikan diberikan sama antara satu anak dengan anak yang lainnya. harusnya, setiap anak diberikan ruang dan hak yang sama untuk berkembang sesuai kapasitas sang anak. bukan 'dipaksa' berkembang di luar batas kemampuan anak.

walaupun kita harus memandang setiap anak sama. hendaknyalah kita lebih bijaksana lagi dalam menyikapi 'kesamaan' yang dimaksudkan itu. seara hakiki, tidak ada manusia diciptakan sama. tak bisa dimungkiri lagi. bahkan anak kembar pun tak sama persis kan? yang pasti setiap anak istimewa.

tidak semua anak terlahir secara sehat fisik (mungkin psikologi juga). adakalanya manusia terlahir difabel. tapi jangan pernah mengira bahwa difabel hanya terlihat secara fisik. fisik kurang = difabel. menurut saya, orang sehat (secara fisik)pun terkadang memiliki cacat (difabel), yaitu pada otak/pikirannya! para koruptor itu difabel otaknya! jadi predikat itu tidak hanya bagi orang-orang tunanetra, tunarungu, dan orang-orang berkebutuhan khusus lainnya.

mari kita fokus kepada judul. mengapa sekolah inklusi? sekolah inklusi adalah sekolah formal (normal/biasa) yang memberikan ruang atau akses pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. yang saya serukan pada judul itu adalah melihat kenyatan bahwa di luar sana masih banyak sekolah biasa yang tidak menerima anak yang sesungguhnya berkebutuhan khusus. lalu tidak semua orang tua mau menyekolahkan anak mereka yang sesungguhnya perlu 'pengajaran khusus' ke sekolah luar biasa. sebagaimana kita tahu hal ini akan sangat berpengaruh pada psikologis anak. saya mengerti perasaan sang orang tua. saya juga mengerti keadaan di sekoah biasa, karena terkendala guru khusus.

dalam pandangan saya. anak berkebutuhan khusus itu sangat luas cakupannya. tidak hanya anak-anak yang menyandang predikat difabel, namun juga anak-anak yang mengalami beberapa gangguan semisal lambat belajar, hiperaktif, autis, dan berpenglihatan terbatas. sebab secara fisik mereka hampir sama dengan anak normal. inilah yang sulit jika mereka dimasukkan ke sekolah normal (biasa) atau ke sekolah luar biasa. hal ini dikarenakan kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus tidak bisa disamakan dengan kebutuhan pendidikan untuk anak normal. sekolah inklusi sendiri juga merupakan sekolah yang menekankan pendidikan anak dengan pendekatan individu, bukan klasikal. dan situasi seperti inilah yang dibutuhkan anak-anak yang mengalami beberapa gangguan itu.

Senin, 21 Januari 2013

Sekilas Wayang Ceng Blonk

Seni pertunjukan wayang mungkin tidak terlalu digemari oleh generasi muda zaman sekarang. Apalagi seumuran dengan saya, dan generasi di bawah saya. Karena bagi sebagian orang, pertunjukan ini susah dimengerti, karena bahasa dan cerita yang menggambil kisah-kisah berat seperti Ramayana dan Mahabarata. Walau begitu, dalam melestarikan pertunjukan (kesenian) wayang ini, banyak inovasi dilakukan oleh para pelaku wayang. Mulai dari merekontruksi cerita, serta isu-isu kekinian yang diangkat, tanpa kehilangan ruh pesan-pesan luhur cerita wayang yang sudah ada, sehingga masih bisa dikonsumsi oleh generasi zaman sekarang.
Wayang Ceng Blonk adalah salah satu wayang yang mengikuti perkembangan isu-isu sosial serta teknologi terkini dalam mendukung pertunjukkannya. Terbukti, wayang ini dapat dinikmati oleh lintas generasi. Wayang yang didalangi oleh Nardayana ini sukses memunculkan lagi apresiasi wayang di kalangan generasi muda.
Belayu adalah nama sebuah desa di Bali selatan—ia secara administratif masuk dalam wilayah kabupaten Tabanan, beberapa belas kilometer ke utara Denpasar—dimana wayang ini muncul pertama kali pada sekitar tahun 1997-1998. Kemunculannya saat itu dibidani oleh seorang dalang bernama Nardayana.
Ceng Blonk, sebuah inovasi dari wayang kulit purwa tradisional yang menjadi fenomena baru di Bali. Wayang ini sangat populer dengan frekuensi pentas sangat tinggi. Bahkan ia mencatatkan diri sebagai pertunjukan wayang pertama yang direkam dalam format video komersial. Satu hal yang menarik, kehadiran wayang ini erat dikaitkan dengan angin keterbukaan di Indonesia pasca reformasi dimana kritik sosial adalah sebuah hal yang niscaya dan wajib menjadi konsumsi masyarakat. Itulah sekilas keunikan wayang Ceng Blonk yang membuat ia begitu digandrungi.
Pementasannya sudah memakai nama Ceng Blonk sebagai trade mark serta disertai pula dengan inovasi-inovasi kreatif. Inovasi tersebut mencakup perihal teknis pementasan dan penokohan. Kedua hal inilah yang pada akhirnya membawa ciri khas tersendiri pada Ceng Blonk.
Ceng Blonk sendiri selain merupakan trademark sekaligus juga nama dua karakter kreasi dari sang dalang. Ceng dan Blonk adalah rakyat biasa yang tidak berperan sebagai punakawan atau abdi dalem. Nardayana tampaknya mencipta dua tokoh rekaan ini dengan tujuan memberi ciri khas wayangnya sekaligus untuk menghadirkan suara rakyat kecil di luar lingkaran istana. Memang benar, para punakawan merupakan potret rakyat jelata dalam pakem pewayangan konvensional, namun mereka tetap mengabdi kepada tuannya di dalam lingkungan tembok puri. Jadi tujuan kehadiran dua karakter ini adalah untuk melengkapi suara-suara kaum hamba sahaya atau punakawan yang merupakan fokus utama yang diangkat oleh sang dalang. Dan memang justru kehadiran dua karakter ini yang ditunggu-tunggu oleh para penonton.
Yang menjadi nilai lebih dari wayang kebanggaan Desa Belayu, Kec. Marga, Kab Tabanan ini adalah penambahan beberapa unsur pertunjukkan, seperti mengganti gamelan gender sederhana yang dipakai dalam pementasan wayang kulit Bali konvensional dengan perangkat gamelan lengkap, selain itu juga ditambah dengan adanya sinden (gerong dalam istilah Bali) mengiringi pertunjukkan. Lalu dalam hal lighting, ia berani memakai semacam lampu multi warna seperti lampu disko disamping lampu blencong tradisional. 
Dari sisi narasi, cerita yang diangkat oleh sang dalang Nardayana dapat digolongkan sebagai cerita carangan. Dalam wayang purwa yang bersumber pada wiracarita Mahabharata dan Ramayana, lalu ditambah dengan isu-isu sosial, kritik sosial, intrik politik dengan pesan-pesan yang sangat mengedukasi penonton. Wayang ini memang cerdas dalam meracik unsur tradisional dari wayang dengan perkembangan isu dan teknologi zaman sekarang.