Linguistik terapan
merupakan kajian yang relatif baru di Indonesia. Kajian yang semula hanya
mengkaji ihwal pengajaran dan pembelajaran bahasa itu kemudian berkembang dan
mencakupi bidang-bidang lain seperti linguistik, sosiolinguistik,
psikolinguistik, semantik, pragmatik. Timbulnya sebuah cabang ilmu baru
biasanya membawa serta berbagai istilah keilmuan di dalamnya, begitu pula
linguistik terapan. Sayangnya, kajian ini tidak diikuti oleh lahirnya kamus
istilah. Peluang inilah yang dikerjakan dalam penelitian ini.
Dengan tujuan untuk menyusun naskah kamus istilah linguistik terapan dalam dua tahap yang mencakupi enam bidang studi tersebut, dan dengan teknik sistem kartu untuk mengumpulkan data dan metode deskriptif dalam menganalisis data, ditemukanlah pada tahap pertama sekitar 3.500 istilah untuk tiga bidang yang pertama. Dari temuan itu tampak ada satu konsep dengan lebih dari satu istilah; ada satu istilah untuk dua atau tiga konsep. Dipandang dari segi bentuk istilahnya, satu istilah Inggris diindonesiakan menjadi dua istilah atau lebih; banyak sekali ditemukan istilah Inggris yang diadaptasikan bentuknya ke dalam bahasa Indonesia. Ada pula istilah Inggris yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya. Atau, ada istilah yang tidak dapat dicarikan padanannya dalam kedua bahasa tersebut.
Dengan tujuan untuk menyusun naskah kamus istilah linguistik terapan dalam dua tahap yang mencakupi enam bidang studi tersebut, dan dengan teknik sistem kartu untuk mengumpulkan data dan metode deskriptif dalam menganalisis data, ditemukanlah pada tahap pertama sekitar 3.500 istilah untuk tiga bidang yang pertama. Dari temuan itu tampak ada satu konsep dengan lebih dari satu istilah; ada satu istilah untuk dua atau tiga konsep. Dipandang dari segi bentuk istilahnya, satu istilah Inggris diindonesiakan menjadi dua istilah atau lebih; banyak sekali ditemukan istilah Inggris yang diadaptasikan bentuknya ke dalam bahasa Indonesia. Ada pula istilah Inggris yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, dan sebaliknya. Atau, ada istilah yang tidak dapat dicarikan padanannya dalam kedua bahasa tersebut.