Rabu, 19 Desember 2012

Inikah Cara Cinta Menyiksa?

: Omat

jarak hanya sekadar angka
tapi jarak sejauh ini tak bisa membuat kita bergerak banyak
seakan tak ada ruang untuk saling bersentuhan,
saling menatap

setiap detik menahan rindu
inikah cara cinta menyiksa?
melalui jarak ratusan kilometer?

tapi, itulah manisnya jarak
ia membuat kita menyadari
tak ada cinta tanpa luka
tak ada luka tanpa rindu




singaraja, 19-12-12

Senin, 17 Desember 2012

Percakapan di Bawah Hujan

dua batang pohon sedang bercakap di sebuah taman
dua detik lalu
lalu terlewat detik demi detik
hujan telah mengguyur lebih kurang sejam lalu

sepasang pohon sudah sepantasnya riang
percakapan mereka lebih menggenang ketimbang hujan
lalu sebuah tunas yang berada diantaranya hampir saja menghembuskan nafas terakhirnya
ia terendam oleh genangan kata yang terus berjatuhan dari percakapan dua pohon itu

sambil menggenggam mawar


Belayu, 2012

Rabu, 12 Desember 2012

Kisah Sang Telur

Pagi bulat,
siang bulat,
malam bulat,
bulan bulat-bulat.

Aku muncul dari sebalik dinding purba,
tempat semayam gelap,
tempat maha dingin.

Aku wujud yang putih dan bersih,
seolah aku sempurna,

menetasku adalah seni
yang menghiasi meja makan
hingga demikianlah terjadi di setiap hari
dengan lidah-lidah berseri
menjadi hidangan yang rapi


Belayu, 2012

Kekuatan Seorang Laki-laki

Kekuatan  seorang laki laki bukan dilihat dari lebar dan kokoh ukuran bahunya..
Kekuatannya terlihat dari bagaimana hangat dan eratnya dia merangkul wanita yang dicintainya.

Kekuatan seorang laki laki bukan didengar dari berat dan dalamnya dia bersuara…
Kekuatannya terdengar dari lembut bisikannya  di telinga wanita yang dia cintai.

Kekuatan seorang laki laki bukan dilihat dari seberapa banyak dia memiliki rekan dan teman…
Kekuatannya tampak dari bagaimana dia menjadi teman yang melindungi anak anaknya.

Kekuatan seorang laki laki bukan dipandang dari seberapa terhormatnya dia di kantornya..
Kekuatannya terletak pada seberapa besar dia dihormati  keluarganya di rumah sebagai
kepala keluarga.

Kekuatan seorang laki laki bukan terukur dari betapa keras pukulan tangannya…
Kekuatannya  ada dalam lembut belaian tangannya bagi anak dan istri terkasih.

Kekuatan seorang laki laki bukan nampak pada lebatnya rambut yang menyemak di dadanya..
Kekuatannya ada dibalik  dadanya, yaitu hati yang mencintai dengan penuh ketulusan.

Kekuatan seorang laki laki bukan ada pada banyaknya wanita yang pernah ia cintai..
Kekuatannya ada pada bagaimana dia mampu  setia dalam cintanya kepada  satu wanita.

Kekuatan seorang laki laki bukan diukur pada beratnya beban yang bisa diangkat dan dipikulnya…
Kekuatannya  terukur pada bagaimana dia menanggung beban kehidupan bagi keluarga yang dicintainya.

Kekuatan laki laki bukan terlihat pada kecepatan lari ketika kakinya yang kokoh melangkah..
Kekuatannya ada pada ketenangan langkahnya ketika badai menerpa;  dengan setia  dia  tetap berjalan melindungi  dan mendampingi wanita yang dicintainya.

Kekuatan laki laki bukan didengar dari bagaimana fasihnya dia merangkai puisi cinta mempesona..
Kekuatannya ada pada indahnya simfoni cinta yang dia senandungkan,  yang hanya dapat dipahami oleh wanita yang kepadanya jiwanya diberikan.

Kekuatan laki laki bukan terletak pada nilai harta yang dikumpulkannya selama dia hidup…
Kekuatannya ada pada semua harta yang ia tabung di akhirat lewat kebaikan hidupnya.

Kamis, 06 Desember 2012

Puisi Maaf

: Omat

Ada rasa terikat erat,
tapi tak begitu kuat.
Aku tak mengerti mengapa perlahan terlepas juga,

Bukan salahku,
atau salahmu,
namun hanya perlu memahami perjalanan waktu.
Entah, kita yang terlalu asik bermain imajinasi,
atau bahkan terlelap di pusara mimpi.

Dengan tangan-tanganku yang lemah,
kusobek satu persatu lembar ingatan itu,
tentang sebaris kata terucap indah,
di sisi ruang tak terjamah.

Hemm, hanya saja terkadang penat mengiris,
kecewaku menggubris.
Ah...mungkin aku tak sehebat itu,
menyulam kain rasa hingga sedemikian halus tertata.

Minggu, 02 Desember 2012

Ketika Aku Menikmati Wangimu

aku menyebut kumbang
kau menampiknya
aku menyebut kupu-kupu
kau menolaknya

kau mengeja namaku
be-na-lu
yang hanya sebatas lalu
yang hadir di depanku, katamu



Sudirman 50, 2-12-12