Aku mengulurkan kedua kakiku,
merasakan dinginnya air dari kolam yang baru saja dibersihkan
Takayama-kun. Suara DENTINGan fuurin terdengar di telingaku, dan
ketentraman yang tiba-tiba mulai merengkuh hatiku. Aku memejamkan mata,
tersenyum, sementara angin musim gugur bermain dengan rambutku. Sudah
begitu lama aku tak berada disini. Sudah sangat--lama.
"Kaori-san!"
Ketenanganku terusik, dan aku menoleh. Takayama-kun menghampiriku,
tampak begitu tergesa-gesa. "Ada apa, Takayama-kun? Kau tak perlu
berLARI hanya untuk menemuiku, kan?" candaku ringan, berharap itu bisa
membuat pemuda di depanku itu sedikit lebih tenang.
"Hidetaka-san di sini. Dia--kembali."
Dan aku terhenyak. Kupikir, Hidetaka bergurau dalam suratnya. Kupikir,
Hidetaka-ku tak akan mungkin melakukan kesalahan apapun. Dia sempurna,
selalu seperti itu. Dan berita ini jelas mengejutkanku. "Dia
benar-benar, diSKORSING?"
Takayama-kun mengangguk, begitu pelan. "Untuk jangka waktu yang tak ditentukan."
Mataku melebar, terkejut. Dan tanpa kusadari, aku telah berlari masuk
kedalam doujo. Hanya satu yang ada di pikiranku saat ini, memberikannya
sebuah penghiburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar