Pertama kali suka menulis sejak SD, saat
itu aku mendalami puisi dan tiap lembaran buku akan kuhabiskan untuk
menulis puisi. Meski masih amatir. Pada saat SMP, Aku sudah ingin
menulis cerpen tapi aku merasa tak mampu. SMA, aku berusaha untuk ikutan
lomba cerpen di pondok karena yang menang jadi pengurus mading. Tapi
bukan itu keinginanku. Aku kalah saat itu dan sejak itu aku melupakan
semuanya. Aku hanya akan jadi konsumen sebuah karya saja. Sejak saat itu
juga aku benci puisi karena aku selalu beranggapan bahwa puisi itu
hanya ditulis oleh para lelaki gombal. Aku menghentikan semua aktifitas
menulis cerita fiksi, aku hanya menulis pelajaran akuntansi yang lebih
menyebalkan.
Perlahan semua berubah sejak aku kuliah. Tapi baru semester 2 aku
mencoba menulis lagi dan menghasilkan 1 cerpen yang mampu kunikmati
sendiri. Karena aku tak punya pembaca. Mereka lebih suka berkomentar dan
menyuruhku tak usah menulis.Tapi tak bertahan lama karena aku mulai
lupa lagi dengan impian jadi penulisku. Aku bingung, apa aku punya mimpi
jadi penulis? Karena banyak praktikum, laporan, tes psikologi yang
membosankan akhirnya aku lupa lagi.
Tepat pada saat patah hati, dan tepat saat aku dikenalkan dengan seorang
teman aku mulai mengenal banyak teman-teman yang punya mimpi yang sama,
keinginan yang sama dan mereka saling bantu. Aku mulai suka menulis
curhat di fbku dan punya banyak pembaca. Padahal aku hanya iseng
curhat-curhat itu. Tapi pada saat patah hati aku jadi terus menulis dan
aku puya inspirasi yang terus mengalir. Kadang aku gak suka kalo dalam
keadaan bahagia karena inspirasiku tak secepat saat patah hati. Sempat
punya mimpi ingin menulis novel. Tapi jari-jariku tak akan berjalan
cepat sesuai pikiranku ketika aku tak patah hati. Patah hati adalah
sumber inspirasiku. Semoga suatu saat aku bisa menulis solo dan
menghasilkan karya tanpa harus menunggu patah hati. Bisa-bisa aku akan
kurus kalo harus patah hati dulu untuk menghasilkan barisan puisi yang
bisa dinikmati, cerpen mellow yang sudah pasti karena hasil karya orang
patah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar