Tak
perlu menunggu maut melesat bersama peluru
samar
terlihat sabit menonton maut merenggut
pohon
tak berdaya, disantap kanibal gas
bukan
salah siapa-siapa.
Hari
ini pun kau akan diantar ke hari-hari kering gersang
penjara
gersang
lalu
tinggal pilih, surga atau neraka
ketika
pemilik wajah-wajah hilang.
Pohon-pohon
tak lagi lahir dalam rimba
rimba-rimba
tak lagi tersenyum
senyum-senyum
pohon meruncing tajam
runcing-runcing
tajam pohon-pohon gersang memangsa manusia.
Sepertinya
kita perlu ilusionis untuk menciptakan ruang-ruang hijau
taman,
makam, hutan, danau
hijau,
pohon, pekarangan, paru-paru kota.
Tak
perlu melibatkan tuhan
dua
hari sebelum malam itu, sedang ku telusuri malam terakhir
kukira
mereka mati, ternyata hanya tersiksa tertusuk kering
lidah
terjulur retak.
Terdengar,
aku mendengar, sekali lagi, jeritan pohon
ia
menyesal bila bocah-bocah tak berhasil lari.
Esa
Bhaskara
Jalan P. Bali, 14 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar