Kamis, 12 April 2012

Mengapa Menulis?


Ini merupakan sebuah pertanyaan sederhana yang jika dilontarkan akan melahirkan beragam jawaban. Karena sampai saat ini saya tak pernah menemukan jawaban bakunya. Jawabannya masih berada pada tataran relatif. Mungkin, (mengutip istilah Dee dalam kumpulan cerita terbarunya, Madre) tidak semua pertanyaan berjodoh dengan jawaban.
Beberapa jawaban klise tentang pertanyaan di atas sering ditemui, seperti menulis adalah bagian dari hobi. Lalu ada lagi, ketika menulis, kita bisa berbagi dengan orang lain. Ada juga menjawab menulis untuk mencurahkan segala perasaan dan masih banyak jawaban lain.
Bagi orang yang belum gemar menulis, mungkin akan bertanya dalam benaknya, kenapa saya harus menulis? Untuk apa saya menulis? Bagi orang yang cukup gemar menulis, mungkin pernah bertanya kepada diri sendiri, apa yang harus saya tulis kali ini?
Di suatu sore, ketika saya dihadapkan pada keadaan untuk menulis sebuah proposal sederhana oleh salah satu dosen, kepala saya pun mulai berputar. Bagaimana mengawali tulisan ini?
Sebenarnya sederhana saja. Kita bisa menulis apa saja. Di dalam kehidupan ini banyak terjadi kejadian yang bisa dicatat (baca:ditulis). Kejadian-kejadian dalam kehidupan juga menyajikan banyak pelajaran. Orang yang beruntung, jika tidak mau dikatakan hebat, adalah mereka yang bisa mengambil pelajaran tersebut lalu berusaha membaginya dengan orang lain yang berada di sekitarnya. Menulis adalah salah satu cara kita dalam berbagi pengalaman hidup dengan orang lain, menurut simpulan pribadi, dari beberapa kalimat di atas. Simpulan ini pun tidak cukup untuk menjawab pertanyaan saya.
Ketika ada wacana akan digelarnya pelatihan kecil-kecilan terkait menulis yang diselenggarakan oleh bapak dosen bekerjasama dengan HMJ ini, maka saya segera bepikir, apa yang akan saya lakukan? Setelah lama berpikir, akhirnya dua kebingungan saya seperti telah saya ketik di atas agaknya menemui titik terang.
Inilah jawabannya. Pertama, saya bisa merampungkan proposal sederhana ini (sangat sederhana bahkan, hanya sebuah cerita ngalor ngidul). Kedua, saya ingin menemukan sendiri apa jawaban dari pertanyaan mengapa menulis, dengan bantuan pelatihan kecil-kecilan ini tentunya. Dan semoga saja, apa yang telah lama saya lakukan tidak sia-sia. Puluhan tulisan yang telah saya buat menjadi berarti, walaupun tidak semua karena saya yakin tidak semua layak diberi arti, tidak hanya tertimbun di laptop kesayangan. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar