Setelah lama tidak menulis di blog ini, akhirnya saya
muncul kembali. Saya absen beberapa waktu karena disibukkan dengan skripsi yang
sampai tulisan ini diposting, skripsi itu belum selesai. Penuh tantangan,
banyak pelajaran, dan cukup memusingkan. Skripsi saya tentang gaya bahasa pada
cerpen siswa. Nah, berbicara tentang cerpen karya siswa, ada beberapa titik
kelemahan yang mestinya bisa mulai disoroti untuk pembelajaran cerpen ke
depannya. Meskipun saya hanya menggunakan cerpen dari satu kelas, ini cukup untuk
menggambarkan kondisi menulis cerpen di kalangan siswa secara umum. Bahkan,
dalam lomba-lomba menulis cerpen yang diikuti pelajarpun kadang ditemui kelemahan-kelemahan
yang sama.
Sebagian besar naskah yang saya gunakan untuk skripsi
mengalami permasalahan kedodoran dalam persoalan bahasa. Rata-rata peserta
belum mampu menulis atau mengarang dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mereka lemah dalam hal penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan tata
bahasa. Gaya bahasa gaul (prokem) dan kalimat-kalimat bahasa Inggris
mendominasi naskah peserta lomba. Ini menunjukkan peserta kurang percaya diri
menggunakan bahasa nasionalnya. Atau, jangan-jangan pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia kurang mendapat perhatian di sekolah-sekolah di Bali.
Unsur-unsur intrinsik cerpen juga kurang tergarap
dengan baik, seperti pemilihan tema, setting cerita, plot/alur, penokohan, gaya
bahasa, dialog, amanat, sudut pandang pengarang. Sebagian besar peserta
mengangkat tema percintaan remaja, dengan bahasa yang sangat “ABG”. Sebenarnya
tema percintaan bisa saja diangkat menjadi cerpen yang menarik, tergantung
bagaimana cara menuturkan atau mengemasnya sehingga enak dibaca. Tema
percintaan akan menjadi basi jika dituturkan dengan cara “begitu-begitu” saja,
terlalu konvensional, dan tanpa angle (sudut pandang) yang menarik.
Berkaitan dengan tema yang segaram, kelemahan lain
siswa dalam menggarap tema menjadi sebuah cerpen adalah tema yang diangkat
terlalu dipaksakan. Hal ini disebabkan karena kurang eksplorasi, riset, atau
memahami pokok persoalan yang sedang ditulis menjadi cerpen. Artinya, peserta
harus lebih banyak membaca, mengadakan riset, atau studi banding dengan
cerpen-cerpen yang mengangkat tema serupa. Semoga dengan beberapa temuan
kelemahan ini, pembelajaran cerpen di sekolah atau pun di luar sekolah bisa
lebih baik dan tidak tertutup kemungkinan untuk para otodidak juga.
Jammin' Jars Slot Machine - Casino - JTG Hub
BalasHapusJammin Jars 포천 출장안마 Slot Machine This unique slot 광주광역 출장안마 machine features a 10 payline grid with up to 10 substitutions. 경기도 출장마사지 The feature 오산 출장샵 can be 동해 출장샵 played on the reels.