Sabtu, 20 Agustus 2011

PENYESALAN SELALU DATANG BELAKANGAN


Mengapa kita sesalu menilai budaya barat adalah budaya negatif? Harusnya kita mengambil budaya-budaya barat yang positif. Kita tidak bisa menghakimi seseorang dari prilaku negatifnya saja, karena setiap manusia pasti pernah berbuat negatif. Negatif itu relatif. Begitu pula analogi bagi penilaian terhadap sebuah kebudayaan.
Mengapa kita tidak pernah belajar dari orang-orang China? Mereka mayoritas pengusaha yang selalu berusaha mengembangkan perusahaan warisan mereka secara turun temurun. Hingga nantinya ia wariskan ke cucu mereka. Apa artinya itu? Ini berarti bahwa, jangan berikan kesempatan pihak luar menjadi raja di kerajaan kita.
Ini sama halnya dengan proyek jalan tol di Bali. Harusnya, dari sejak dulu diprioritaskan untuk dikelola oleh Pemprov Bali bekerja sama dengan Pemkab Badung. Jangan biarkan masyarakat bali jadi tamu di negeri sendiri, melihat lahannya dikerjakan orang asing dalam hal ini PT. Jasa Marga Tbk.
Pemprov Bali yang tahu akan lahan ini, dan Pemkab Badung sebagai pemilik lahan akan kena imbas nanti jika proyek ini mengalami kegagalan. Saya tidak menuding bahwa PT. Jasa Marga tidak becus, tetapi waspada boleh kan? Saya tidak perlu menyebutkan proyek-proyek gagal yang diambil pihak “swasta”. Semua sudah tahu. Yang rugi siapa?
Andai saja pengusaha lokal, kelompok koperasi dan lembaga perekonomian desa serta “orang-orang lokal” lainnya tentu ini akan berimbas pada perekonomian lokal. Kita seakan negara yang kaya, yang masyarakatnya sudah mapan dan sejahtera. Padahal jauh dari itu. Dan andai saja proyek jalan tol ini diambil oleh duet Pemprov dan Pemkab Badung, sudah barang tentu akan memberi dampak positif paka kejesahtraan masyarakat sekitar.
Harusnya jika sadar akan hal di atas, Pemprov dan Pemkab mulai memikirkan hal-hal yang akan didapat dari proyek itu. Jangan menyesal setelah semuanya terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar