Kamis, 16 Juni 2011

Citra Bali Dipertaruhkan


Bali lebih dikenal oleh masyarakat luar daripada Negara Indonesia. Memang begitu adanya. Bali sudah tersohor di seluruh dunia berkat pariwisatanya.  Pariwisata Bali yang merupakan perpaduan tradisi, budaya dan agama masyarakat di Bali memang begitu elok bagi para wisatawan mancanegara. Tanpa merendahkan pariwisata yang ditawarkan tempat-tempat lain, Bali selangkah lebih baik.
Pariwisata Bali pasca Bom Bali I dan II memang agak lesu. Bahkan, diprediksi akan mati untuk beberapa saat. Tetapi hal itu tidak terbukti kini. Saat ini pariwisata Bali sehat-sehat saja. Walau demikian, akhir-akhir ini dengan adanya fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata yang tak mengantongi izin menjadi penyakit yang menyerang pariwisata Bali.
Hal ini hendaknya dicermati oleh semua pihak. Aparat terkait hendaknya lebih peka dengan hal-hal seperti ini. Jangan sampai Bali menjadi tempat yang hanya akan menawarkan jasa-jasa bodong. Ini akan merugikan Bali. Pariwisata Bali tidak akan sehat lagi dengan adanya praktik-praktik illegal ini. Dan Bali jelas tidak akan mendapat apa-apa dari pariwisatanya sendiri. Semua itu adalah dampak menjamurnya fasilitas bodong ini.
Hukum berat oknum yang mendukung adanya praktik bodong ini. Jangan hanya menghukum pelaku praktik bodongnya saja. Karena ini tidak akan menyelesaikan masalah. Tuntaskan kasus ini sampai ke akar-akarnya. Apalagi jika sampai ada aparat yang mendukung lancarnya operasi-operasi bodong ini. Saya lihat, penyelesaian kasus-kasus bodong ini tidak diseriusi. Terkesan hanya formalitas dan hanya menjalani proker saja. Jangan remahkan masalah ini. Karena jelas, citra pariwisata Bali akan dipertaruhkan.
Saya heran, hukum tak lagi mempan dengan kasus ini. Teorinya sudah ada peraturan yang menertibkan fasilitas tanpa izin ini. Tapi, realitanya mereka bisa melenggang mulus tumbuh dan berkembang. Jangan jadikan Bali ini Pulau Bodong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar