Bali
dikagumi karena seni budayanya. Para wisatawan baik mancanegara dan domestik
datang ke Bali karena ingin menikmati seni budaya Bali yang hingga hari ini
masih lestari. Tengok saja sajian-sajian produk seni dan budaya Bali pada ajang
PKB. Sungguh kaya Bali ini sebenarnya. Pertanyaannya sekarang, masihkah kita
merasa bertanggung jawab terhadap seni budaya Bali?
Ketika
kita dihadapkan pada sebuah kenyataan bahwa salah satu dari produk seni budaya
Bali kini terlupakan, hendaknya krama
Bali sebagai pemilik, resah. Hendaknya kita mulai berpikir, berdiskusi, dan
menemukan pemecahannya. Seperti yang sudah kita tahu, ornamen arsitektur Bali
kini dianak tirikan. Bangunan-bangunan yang memagari jalan-jalan kini jamak
berarsitektur modern. Tidak ada bercita rasa Bali. Padahal para wisatawan ke
Bali ingin melihat itu. Mereka ingin memalingkan pandangan sejenak pada
gedung-gedung bertingkat dan segala model arsitektur bergaya modern di tempat
tinggal mereka. Mereka punya bangunan yang lebih canggih kok. Jadi untuk apa bangunan modern seperti itu dibangun di Bali?
Saya
tidak berpandangan sempit tentang istilah modern. Boleh saja kita memodernkan segala aspek yang
ada di Bali, agar kita tidak jauh tertinggal oleh perkembangan zaman. Tapi,
pertu diingat bahwa jangan sampai melupakan akar kita sebagai krama Bali yang hendaknya melestarikan
dan bertanggung jawab mempertahankan ornament arsitektur Bali sebagai salah
satu hasil kebudayaan nenek moyang kita. Jangan sampai kita baru mencak-mencak
setelah produk kebudayaan kita diakui bangsa lain. Lihat Jepang, yang bisa
tetap tampil modis (modern) dengan budaya nenek moyangnya.
Lakukanlah
alkurturasi jika memang ingin mengikuti budaya modern itu. Ornament Bali tidak
kuno kok! Sebenarnya lebih seni dan indah
ukiran-ukiran itu daripada gundukan-gundukan beton pada konstruksi modern itu.
Mari ciptakan Bali yang memang benar-benar bercita rasa Bali tapi tetap terbuka
dengan budaya modern. Perlu perhatian lebih serta dukungan dari semua lapisan
untuk mewujudkan Bali yang benar-benar Bali. Perlu kiranya, pemerintah memagari
dengan ketat tentang arsitektur Bali ini, agar tetap lestari. Jangan jadikan
Bali ini Bali palsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar