![]() |
ilustrasi:) |
Sebut
saja Jenifer, seorang remaja yang ternyata diam-diam telah melakukan aktivitas
seksual saat usianya baru menginjak 17 tahun. Hubungan terlarang itu
dilakukannya dengan pacarnya. Walaupun kini mereka telah berpisah, penyesalan selalu dirasakan Jenifer.
Mungkin
kalian berpikir, Jenifer adalah gadis yang nakal. Sebenarnya tidak. Sayangnya
ketika itu, ia terkena rayuan sang pacar yang berkedok cinta dan sayang.
Awalnya ketika “diajak” pertama ia menolak. Ketika itu, Jenifer dipancing
dengan diajak menonton video porno disetiap kesempatan. Jenifer sadar dan takut
untuk melakukannya. Akhirnya iap] pun mengiyakan bujukkan pacarnya. Jenifer
takut jika menolak, pacarnya akan meninggalkannya. Padahal mereka saling cinta.
Lambat
laun, hal itu terjadi berkali-kali, dan Jenifer pun menyadari bahwa sang pacar
hanya memanfaatkannya. Mereka pun putus. Untung, Jenifer tidak sampai hamil.
Setelah kejadian itu, Jenifer selalu curiga, jangan-jangan teman-temannya tahu
apa yang telah diperbuatnya. Jenifer takut orang-orang sekitar berpikiran
negatif padanya. Untungnya hingga sekarang orang tuanya tidak mengetahui
keadaan Jenifer.
Apa
yang saya tuliskan diatas adalah sebuah ilustrasi bagaimana seorang remaja bisa
terjerat hal-hal negatif yang sangat merugikan untuk dirinya sendiri. Penyebab
lain yang sangat mungkin menyebabkan kemerosotan moral remaja adalah pengaruh
budaya instan. Budaya instan, sebuah budaya yang praktis dan serba mudah.
Apalagi kecanggihan teknologi yang ada tidak diimbangi oleh kekuatan hukum yang
berlaku. Hukum di negara ini masih
longgar, sehingga memudahkan siapa pun, termasuk remaja menjerumuskan diri ke
hal-hal negatif.
Harusnya
pemerintah, orang tua, sekolah memperketat penggunaan teknologi informasi. Pun
dengan diri sendiri yang hendaknya mengendalikan diri agar tidak terjebak
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan. Budaya instan memang lebih
mudah dan menyenangkan, tetapi hendaknya juga diimbangi dengan pengendalian
diri yang kuat. Ketika sudah terjerumus, akan sulit terlepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar