Pagi dan Embun yang Santun
Aku pagi dan engkau embun.
Pagi ceria dengan embun yang santun. Aku sudah tak ada ketika mentari
menembusmu. Embun kini ditemani pagi di ujung daun.
Cinta
Pagi
Menjawab tanpa jawaban. Cintaku adalah rasa asin di
lautmu. Pagi mengira, mentari sanggup melarung asin kita yang berlebih hingga
menyatu.
Menjawab tanpa jawaban. Cintaku adalah bunga-bunga
yang tumbuh di sela rumput liar. Pagi mengira, engkau yang memekarkan bungaku.
Untuk
Sebuah Petang
Selembar malam yang aku
rindu. Segulung pagi yang terlewati. Sesobek siang yang menyengat. Petang hadir
dengan rumit. Tak bisa kumengerti sebagai rumus-rumus matematika. Terlalu
panjang barisan antara nol dan koma.
Terlalu susah dipahami
nyata.
Singaraja,
jumat malam, 04052012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar