Saya
pertama mengenal nama Bernard Batubara melalui film Radio Galau FM. Sebuah film
yang diadaptasi novel berjudul sama karangan Bara (nama panggilan bang Bernard
Batubara). Film dengan alur sederhana, cerita yang sudah sering kita temukan
dalam kehidupan sehari-hari, namun tetap menarik disimak. Nah, poin terakhir
inilah yang menurut saya jadi kelebihan bang Bara. Dia bisa menulis cerita
sederhana namun tetap memikat. Saya membaca hingga tidak sadar saya sudah
menyelesaikannya tanpa sempat berhenti. Senjata lain dari bang Bara yang bisa
memikat siapa saja adalah bahasa yang digunakan relatif ringan dengan minim
metafora berat namun tetap bisa merasuk hati. Setiap halaman cerita yang bang Bara
buat selalu berpotensi menyimpan kejutan.
Bang
Bara sangat produktif. Dalam satu tahun ini saja dia sudah melahirkan 3 buah
buku. Sampai tulisan ini diposting, sudah ada draf cerita yang siap dicetak. Gila
nggak tuh! Kata Hati (novel), Milana (kumcer), dan kemudian Cinta dengan titik (novel)
terbit dengan kualitas yang prima. Secara tidak langsung ini menjadi sebuah
motivasi buat saya yang masih segini-segini saja. Sudah beberapa tahun,
draf-draf tulisan masih saja bersembunyi dalam folder-folder laptop. Mungkin sudah
banyak sarang laba-labanya.
![]() |
Buku terbaru bang Bara (sumber: http://www.bisikanbusuk.com) |