Rabu, 27 Februari 2013

Esai Pendek: Modernisasi dalam Pelestarian Budaya



Pelestarian budaya hendaknya melibatkan generasi muda. Ini penting karena generasi mudalah yang akan menjadi penerus dan pemegang warisan budaya di masa depan. Untuk merealisasikan misi ini hendaknya kegiatan pelestarian budaya dilakukan melalui langkah-langkah yang modern. Hal ini agar lebih menarik minar generasi muda yang hidup di masa modern seperti sekarang.
Pada zaman modern seperti ini, pelestarian kebudayaan bisa melalui program radio, televisi, film, internet, dan media cetak. Jika kebudayaan disajikan dalam bentuk-bentuk seperti ini, generasi muda pasti akan tertarik karena kebudayaan bagi mereka tidak kuno dan ketinggalan zaman. Senang sekali karena langkah-langkah seperti inilah yang sudah mulai dilakukan.
Ambil saja contoh program televisi word of wayang yang disiarkan kompas tv yang semakin mendekatkan wayang terhadap generasi muda karena disajikan dengan cara modern. Kasus lain adalah lagu pop Bali. Secara tidak sadar, melalui lagu pop Bali, bahasa Bali telah dilestarikan dan generasi muda ikut mencintai bahasa Bali.

Senin, 18 Februari 2013

20 Paket Soal UN dalam Perspektif Saya

Format kelulusan siswa dari jenjang pendidikan yang cenderung berat ke nilai UN tidak tepat dan terkesan sudah "merampok" hak yang sejatinya harus menjadi hak penuh para guru. Dalam stiap pengumumam kelulusan siswa, seringkali guru terpaksa hanya mengelus dada lantaran menyaksikan banyak sekali siswa-siswa berprestasi "rontok" di UN. Sementara siswa yang dinilai kurang berprestasi justru bisa melenggang mlus karena nilai UN-nya justru melampaui siswa-siswa yang berprestasi. Ini nyata!

Proses pendidikan selama tiga tahun (di SMA dan SMP) terasa sia-sia, tidak berarti apa-apa karena bisa dipatahkan dengan UN yang hanya berlangsung selama tiga hari sampai empat hari saja. Sungguh miris. Semua menjadi bias, karena tak ada jaminan siswa-siswa yang berprestasi lulus dengan mudah. Sebaliknya siswa yang tidak berprestasi mendadak menjadi istimewa karena nilau UN yang didapatkan melambung tinggi meskipun terselip keraguan prestasi yang mereka peroleh dengan cara-cara yang tidak fair. Apalagi dengan munculnya 20 paket soal pada UN SMA tahun ini menyiratkan ketidakpercayaan pemerintah terhadap kejujran insan pendidikan.

Hemat saya, tidak akan ada kejujuran semasih kelulusan hanya ditentukan oleh UN. Hal ini dikarenakan format kelulusan yang cenderung berat ke nilai UN telah mengiring siswa maupun guru lebih mementingkan hasil akhir ketimbang proses untuk bisa mencapai standar nilai minimum kelulusan itu.

Kamis, 14 Februari 2013

Tidak Hanya 14 Februari

Memaknai cinta dan kasih sayang tidak dapat menggunakan teropong terbalik. Perspektif ini menyebabkan penyempitan makna terhadap objek sehingga apa yang seharusnya luas dan besar terlihat menjadi sempit dan kecil. Ini dilakukan agar kita tidak memaknai cinta dengan sempit.
Salah satu contohnya adalah ketika para remaja saat perayaan valentin atau hari kasih sayang. Sebuah hari ketika Februari, di mana cinta dan kasih sayang seakan sempit dan dangkal. Cinta yang sejatinya mengandung makna begitu mulia, dipersempit menjadi sebatas cokelat dan bunga mawar. Cinta yang seharusna memiliki jutaan warna berubah menjadi warna pink saja.
Cinta yang seharusnya terjadi dengan ikatan suci berubah menjadi murahan dengan janji gombal tak berarti. Lebih parah lagi, kasih sayang yang mestinya ada setiap saat, setiap waktu, dan setiap hari, tiba-tiba jadi raib dan hanya didapatkan pada 14 Februari saja.
Cinta dan kasih sayang itu ada ketika seorang nenek menyuapi mantan kekasihnya dengan penuh kasih sayang setiap hari, karena kondisi pasangannya yang sudah melemah. Walau sebenarnya sama-sama lemah, tapi mereka melewatinya tetap dengan cinta. Cinta juga ada ketika seorang ibu di gubug sederhana menyuapi buah hatinya. Sang ibu sangat mencintai buah hatinya. Kasih sayang ada ketika seorang pembalap dengan cinta mengelap motor kesayangannya walau kendaraannya tersebut sudah lecet dimana-mana. Masih banyak lagi kisah cinta dan kasih sayang yang tidak dilakukan pada 14 Februari, tapi sesungguhnya itulah cinta dan kasih sayang spenuh hati.
Hari valentin hanyalah pengingat bahwa kasih sayang sangat penting di dunia. Cinta sangat perlu dipahami secara luas, tak sempit, bukan sehari. Hari penuh cinta. Kita diingatkan bahwa setiap hari semestinya penuh kasih. 14 Februari hanyalah penanda.