Kamis, 22 Desember 2011

mengenal Ragam Bahasa Baku


Abercrombie (1956) menulis bahwa ragam bahasa baku adalah ragam bahasa yang paling sedikit memperlihatkan cirri sedaerahan. Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia dewasa ini. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat penutur yang berbeda latar belakangnya baik dari segi geografis maupun dari segi sosial menyebabkan munculnya berbagai ragam kedaerahan dan sejumlah ragam sosial.
Salah satu jenis ragam sosial yang bertalian dengan pokok bahasan ini adalah ragam bahasa Indonesia yang lazim digunakan oleh kelompok yang mengganggap dirinya terpelajar. Ragam ini diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah. Karena itu, ragam ini lazim juga disebut ragam bahasa (Indonesia) sekolah. Ragam bahasa kaum terpelajar itu biasanya dianggap sebagai tolak untuk pemakaian bahasa yang benar. Oleh karena itulah maka ragam bahasa sekolah itu disebut juga bahasa baku (Alwi et al. 1993). Penyebab terbentuknya ragam bahasa baku : (1) Luasnya wilayah penggunaan atau pemakaian, (2) Keanekaragaman penuturnya. (3) Dinamis, bahasa mengalami perkembangan.
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar